Jakarta - Sejak 2017 silam atau kemunculan generasi pertama, semua Mitsubishi Xpander menggunakan mesin berkode 4A91. Mesin Mitsubishi legendaris dan ekonomis Xpander berkapasitas 1.5 liter MIVEC DOHC 16 valve tersebut memiliki tenaga 105 PS dengan torsi 141 Nm di 6.000 RPM.
Meski pada model terbaru Xpander saat ini mesin 4A91, dikawinkan dengan transmisi otomatis CVT dan fitur exhaust gas recirculation (EGR) sebagai syarat lolos uji emisi Euro4. Namun Mitsubishi Indonesia tetap mempertahankan mesin legendaris tersebut karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.
FYI, mesin Mitsubishi legendaris 4A91 sebelumnya pernah dipakai compact car Mitsubishi Lancer lansiran 2007, juga compact car Colt CZ3 generasi 2005. Sejak awal, keluarga mesin 4A9 dirancang sebagai generasi mesin kompak yang dibuat ringan, dengan mempertimbangkan performa, serta menjunjung efisiensi.
Khusus 4A91 yang dipakai XPANDER, memiliki ukuran bore dan stroke piston 75×84,8 dengan kompresi 10,5:1. Terdapat revisi pada bagian karter unit yang dipasang pada XPANDER, yakni menggunakan material aluminium agar ringan dan minim getaran. Oli rekomendasi yang dipakai adalah yang memiliki tingkat kekentalan 5W-30.
“Mesin yang dibawa Xpander adalah tipikal economical engine, yang tak banyak dipakai dan jadi perhatian untuk rival di kelasnya. Awalnya memang terasa halus, tapi mesin ini juga bisa memberikan performa mumpuni kalau diajak berakselerasi,” ulas Rifat Sungkar, pembalap nasional yang sekaligus ditunjuk menjadi brand ambassador Mitsubishi Indonesia.
Hal senada juga diungkap Wira Julianto selaku Ketua Umum komunitas pengguna Xpander, X-MOC Indonesia: “Generasi pertama Xpander seperti milik saya tarikannya cukup halus di awal, tetapi untuk tarikan panjangnya yahud sekali apalagi kalau kita memainkan fitur overdrive di transmisi. Cukup efisien juga bbm-nya dan gampang dirawat, karena ada paket servis SMART-nya Mitsubishi.”
Nah, karena dibuat untuk efisien maka pilihan sistem gerak roda yang paling possible untuk mendukung kehematannya adalah gerak roda depan (FF). Untuk daya tahan, mesin Mitsubishi legendaris pada Xpander menggunakan penggerak kem model rantai alias timing chain. Secara daya tahan, tentunya akan lebih kuat dan lebih lama masa penggantiannya dibanding model timing belt.
Harus diakui dengan unit berdaya 105 PS pada 6.000 rpm, dan torsi maksimum sebesar 141 Nm pada 4.000 rpm saja Xpander sudah cukup memenuhi ekspektasi pengemudi Indonesia. Baik untuk penggunaan dalam kota hingga pelesiran ke luar daerah.
Sebagai jaminan kualitas, Mitsubishi memberikan masa garansi hingga 36 bulan atau 100 ribu kilometer (mana yang tercapai lebih dulu dicapai). Khusus untuk aki (accu), 24 bulan atau 50 ribu kilometer (mana yang tercapai lebih dulu), terhitung sejak tanggal penyerahan kendaraan oleh diler resmi Mitsubishi kepada pembeli pertama.
Untuk setiap Xpander yang sudah menempuh 50 ribu kilometer atau sudah berusia di atas 3 tahun, Mitsubishi Indonesia sediakan program Extended SMART Package (paket perpanjangan servis) yang bisa konsumen beli di dealer resmi Mitsubishi dengan benefit biaya service dan part hemat hingga 30%*. Paket Extended SMART Package sudah termasuk perpanjangan masa garansi dan 24HES selama 1 tahun. Nah bagaimana menurutmu, Menarik bukan? (*/yogi)